"Dari fisik mainan yang tidak aman itu banyak menggunakan pemakaian bahan daur ulang. Kalau fisik dia plastik, itu dia warnanya buram, yang cerah justru plastik yang baru," tutur ketua Asosiasi Importir dan Distributor Mainan Indonesia, Eko Wibowo Utomo.
"Kita meragukan keamanan mainan plastik seperti itu dari materialnya, kemudian material di dalamnya, yaitu kandungan kimianya ada apa saja itu kita tidak tahu. Nah, itu yang dibatasi," lanjut Eko,
Hal tersebut ia sampaikan usai Media Workshop "Mainan Aman untuk Keselamatan Anak Indonesia" di Atrium Mall Living Room Alam Sutera, Serpong.
Eko menegaskan bahwa biasanya tidak ada warna plastik daur ulang yang cerah alias kebanyakan berwarna buram. Toh ada warna gelap dan terang itu pasti kombinasi. Sebab, plastik baru cenderung berwarna lebih terang.
Selain dari segi fisik, penggunaan cat, terutama pada mainan kayu pun harus diperhatikan. Eko mengatakan, sebenarnya penggunaan cat untuk beberapa produk seperti mainan kayu dan sebagainya tidak dianjurkan menggunakan cat minyak.
"Jadi memang ada cat khusus yang memang ditujukan untuk mengecat mainan karena mainannya itu kan nanti bisa masuk di mulut. Kalau pake cat yang tidak berbahaya, itu catnya tidak berbau. Gampang ngelupas bisa juga, tapi lebih banyak yang berbau, baunya menyengat seperti bau minyak." kata Eko.
Menurut Eko, kandungan bahan kimia pada mainan terdiri dari tiga hal yaitu kandungan migrasi material yang dibatasi, pemakaian cat dengan standar ASO, lalu formadehid atau kandungan kimia di dalam kain.
"Dampak bahan-bahan itu bisa menyebabkan kanker, tumor, gangguan pencernaan, yang tidak terjadi dalam waktu deket, cenderung ke jangka panjang. Kalau dari analisa YLKI itu risikonya pembengkakan hati dan iritasi kulit," papar Eko.
Sumber :
detik
0 Komentar
Penulisan markup di komentar