Di sebuah hari yang panas, saat saya asik menikmati es cingcau tiba-tiba nenek mengeluh, "Aduh, lutut nenek sakit semua. Pasti nanti sore hujan." Komentarnya yang tiba-tiba tersebut membuat saya geleng-geleng, nenek pasti ngelindur. Namun, sore harinya hujan benar turun. Saya pun jadi kagum, bahkan sempat berpikir jangan-jangan nenek keturunan orang sakti.
Secara tak sengaja, ketika asik ber-blog walking saya pun menemukan jawaban ilmiah. Ah, ternyata nenek saya bukan keturunan gurunya Wiro Sableng, si nenek Sito Gendeng. Buktinya dari situs tersebut begini penjelasannya.
Sebenarnya tanpa mereka ketahui, kakek atau nenek tadi mengeluhkan sakit pada persendiannya akibat tekanan udara. Tekanan udara adalah gaya atmosfer yang mendorong permukaan bumi menggunakan berat udara di atas permukaan bumi.
Ada dua jenis tekanan udara, yaitu tekanan udara tinggi dan tekanan udara rendah. Tekanan udara rendah terjadi di tempat yang ketinggian permukaannya sama, tetapi tekanan udaranya lebih rendah dibanding tekanan udara di sekitarnya. Biasanya, di pusat daerah bertekanan udara rendah, keadaan udaranya tidak stabil, awannya tebal, dan mengandung air hujan.
Pada waktu cuaca cerah, sendi-sendi tubuh kita akan mencapai keseimbangan. Namun, ketika tekanan udara menurun, kekuatan persendian melemah dan celah di antara sendi-sendi melebar. Kita yang masih muda mungkin tidak terlalu merasakan itu. Namun, orang-orang tua seperti kakek-kakek dan nenek-nenek, apalagi yang mengidap radang sendi, memiliki persendian yang lebih lemah. Ketika tekanan udara menurun, sendi-sendi mereka membengkak dan terasa sakit.
Ketika hujan turun, cuaca pun menjadi sejuk dan suhu tubuh jadi lebih dingin. Otot-otot di sekitar persendian juga menegang dan menambah rasa tidak nyaman, sehingga kakek-kakek semakin merasa sakit.
Jadi, kemampuan kakek-kakek atau nenek-nenek meramal cuaca karena tekanan udara yang mempengaruhi persendian mereka. Untuk mengurangi nyeri, pada persendian, dapat dilakukan olahraga ringan yang dapat merangsang daerah sekitar persendian.
Sebenarnya tanpa mereka ketahui, kakek atau nenek tadi mengeluhkan sakit pada persendiannya akibat tekanan udara. Tekanan udara adalah gaya atmosfer yang mendorong permukaan bumi menggunakan berat udara di atas permukaan bumi.
Ada dua jenis tekanan udara, yaitu tekanan udara tinggi dan tekanan udara rendah. Tekanan udara rendah terjadi di tempat yang ketinggian permukaannya sama, tetapi tekanan udaranya lebih rendah dibanding tekanan udara di sekitarnya. Biasanya, di pusat daerah bertekanan udara rendah, keadaan udaranya tidak stabil, awannya tebal, dan mengandung air hujan.
Pada waktu cuaca cerah, sendi-sendi tubuh kita akan mencapai keseimbangan. Namun, ketika tekanan udara menurun, kekuatan persendian melemah dan celah di antara sendi-sendi melebar. Kita yang masih muda mungkin tidak terlalu merasakan itu. Namun, orang-orang tua seperti kakek-kakek dan nenek-nenek, apalagi yang mengidap radang sendi, memiliki persendian yang lebih lemah. Ketika tekanan udara menurun, sendi-sendi mereka membengkak dan terasa sakit.
Ketika hujan turun, cuaca pun menjadi sejuk dan suhu tubuh jadi lebih dingin. Otot-otot di sekitar persendian juga menegang dan menambah rasa tidak nyaman, sehingga kakek-kakek semakin merasa sakit.
Jadi, kemampuan kakek-kakek atau nenek-nenek meramal cuaca karena tekanan udara yang mempengaruhi persendian mereka. Untuk mengurangi nyeri, pada persendian, dapat dilakukan olahraga ringan yang dapat merangsang daerah sekitar persendian.
Sumber:
sains
sains
0 Komentar
Penulisan markup di komentar